Sekitar 700 an yang ku buat menjadi soal yang dinamis, itu kubangun satu persatu.
Kalau ku periksa, pun satu persatu juga. Jika ada yang keliru, kubetulkan juga satu persatu. Bahkan ketika ku upgrade jadi lebih baik, juga harus satu persatu.
Apa mungkin gitu juga ya kepala sekolah dalam arti sebenarnya?
See you on next postingan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar